Saat ini proses produksi garam di indonesia umumnya dilakukan dengan metode konvensional. Seperti banyak ditemukan di pesisir Pulau Madura, umumnya petani hanya menjemur air laut pada ladang-ladang garam yang berkontak langsung dengan tanah. Alhasil garam yang dihasilkan pun rendah kualitasnya karena bercampur dengan tanah.
Permasalahan inilah yang ingin diatasi oleh Rika dan teman-temannya. Melalui pembuatan Talang Cerdas, kualitas garam petani dapat ditingkatkan. “Prinsip kerja talang tersebut sederhana, air laut dipompa ke dalam bak penampung, selanjutnya dialirkan ke talang yang terbuat dari stainless steel. Dengan cara ini garam tidak akan tercampur dengan tanah. Selain, itu talang dilengkapi dengan lensa cembung yang memfokuskan cahaya matahari sehingga mampu mempercepat pemanasan” terangnya. Rika berharap alat yang dikembangkannya ini nantinya mampu membantu petani garam untuk meningkatkan nilai jual garamnya. “Kami berharap alat ini bisa diproduksi. Hitung-hitungan kami, petani akan mencapai BEP setelah 4 tahun”.
Talang cerdas ini dalam waktu dekat akan dipresentasikan dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-27 di Universitas Diponegoro dalam kategori PKM-T. Selain tim Rika, ada tiga tim lagi dari jurusan kimia yang juga akan mempresentasikan karya mereka, yakni tim Silvana dalam PKM-P dan Fitria serta Vella dalam PKM-K. Semoga saja wakil-wakil Jurusan Kimia ini dapat membawa “oleh-oleh” dari PIMNAS dengan menyabet gelar Juara. Vivat!!!!
Pingback: 4 Tim PKM Kimia Maju ke PIMNAS 27