osn-pertamina

Kampus ITS, ITS Online – Anggi, sapaan akrab mahasiswi ini mengaku telah mengikuti OSN Pertamina sejak masih duduk di tahun kedua kuliahnya. Dua kali mengikuti OSN, dua kali pula ia gagal menjadi juara. Bahkan untuk mampu lolos dari tahap seleksi regional tingkat Jawa Timur saja, Anggi tidak berhasil.

Tapi ia tidak patah arang. Pada seleksi regional tingkat Jawa Timur tahun 2012 lalu, ia kembali ikut ambil bagian. Tak ayal, setelah kerja keras dan bimbingan yang dilakukannya, ia berhasil menjadi yang terbaik di bidangnya, bidang Kimia. ”Kali ketiga akhirnya berhasil juara regional,” tegasnya.

Berbeda dengan jenis olimpiade sains lainnya, OSN Pertamina tidak hanya memperlombakan soal-soal isian saja. Pada lomba ini, peserta juga diwajibkan untuk mampu membawakan presentasi yang menarik tentang beberapa tema yang sudah ditentukan.

Lucunya, pada saat pengumuman peserta yang masuk pada tahap presentasi, Anggi tengah tidak berada di Surabaya. Saat itu, ia sedang mengikuti kegiatan studi ekskursi yang diadakan jurusannya di kota Jogjakarta. Anggi yang sempat tidak mengira akan lolos tahap presentasi ini pun kalang kabut. “Saya baru bisa bikin presentasi waktu balik ke Surabaya karena tidak bawa laptop,” ujarnya mengenang.

Namun dasar nasib baik sedang berpihak padanya. Dengan sisa waktu yang sedikit ia mampu menyelesaikan pembuatan presentasi dengan baik. Presentasi itu pula berhasil membawanya sebagai wakil regional Jawa Timur di Jakarta. “Untungnya ada bantuan dari teman-teman dan dosen pembimbing sehingga cepat selesai,” akunya.

Di Jakarta, mahasiswi asal Gresik, Jawa Timur ini harus berlomba menjadi yang terbaik dengan 32 peserta lainnya dari seluruh regional di Indonesia. Teknis perlombaannya pun masih sama dengan seleksi tingkat regional. Usai menyelesaikan tes tulis soal-soal kimia, akan dipilih beberapa peserta terbaik untuk mengikuti sesi presentasi. Tahap tes tulis dilalui Anggi tanpa masalah berarti. Ia lolos ke tahap selanjutnya, tahap presentasi.

Beruntung bagi Anggi, kali ini ia tidak perlu menyusun materi presentasi baru. Ia hanya perlu memperbaiki dan melengkapi materi presentasinya pada seleksi regional. Berbagai masukan datang dari dosen pembimbingnya. “Sebagian besar terkait konten presentasi,” jelasnya.

Pada tahap ini, Anggi merasa penampilan tidak terlalu baik. Beberapa pertanyaan dari tim juri tidak berhasil dijawabnya dengan mulus. “Sepertinya ada peserta lain yang lebih bagus,” tuturnya.

Benar saja, walaupun telah menunjukan usaha terbaiknya, Anggi harus mengakui keunggulan peserta dari Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Tanjungpura sebagai juara pertama dan kedua. Anggi harus puas dengan predikat terbaik ketiga dari 33 peserta di bidangnya.

Walau hanya meraih juara ketiga, Anggi tetap merasa bangga atas prestasi tersebut. Ia menuturkan, mengikuti OSN Pertamina merupakan pengalaman berharga yang tidak bisa didapatkan setiap orang. Menurutnya, untuk bisa menjadi yang terbaik, setiap orang harus mencintai bidang yang mereka tekuni. “Sejak SMA saya suka kimia. Kimia itu cantik,” pungkasnya seraya tersenyum. (ram/ran)

Sumber: berita ITS