macau

Kabar gembira bergema dari event Macau International Innovation & Invention Expo 2016 yang dihelat di Macau Science Center. Tak tanggung-tanggung, mahasiswa Indonesia asal Jurusan Kimia FMIPA ITS, Tunjung Rahmawati, berhasil menyabet medali emas dalam ajang tersebut.

Macau International Innovation & Invention Expo sendiri merupakan serangkaian kompetisi dan expo sains tahunan yg diselenggarakan oleh WIIPA (World Invention Intellectual Property Associations) bersama dengan MIIA (Macau Innovation & Invention Association). Acara ini diselenggarakan pada tanggal 8-10 Juli 2016 di Macau Science Center (MSC), Macau. Kegiatan ini diikuti oleh kalangan inventor muda dari berbagai negara. Agendanya meliputi preparation booth setting, penilaian dari dewan juri internasional, serta eksebisi/pameran sekaligus acara penghargaan. Poin yg penting di sini adalah pada presentasi juri, yang mencakup pada penulisan poster (writing) dan presentasi lisan (oral) saat juri memasuki booth dari masing-masing peserta.

2016 Macau International Innovation & Invention Expo menyediakan platform untuk mempresentasikan hasil inovasi sains dalam skala besar di Asia dengan ide inovasi yang beragam. Tetapi, peserta dapat berasal dari berbagai negara, meskipun yang mendominasi adalah negara negara di Asia. Selain penyelenggaraan pameran dari segi kualitas yang tinggi, juga dilakukan publikasi liputan pers dari media masa di Macau. Sehingga hal ini akan meningkatkan kesadaran tentang pengetahuan inovasi sains sekaligus menjadi kesempatan yang baik bagi para inventor untuk memperkenalkan dan membawa potensi hasil inovasi secara maksimal berguna bagi kalangan masyarakat pada umumnya.

Dalam acara yang dihelat selama 3 hari tersebut Tunjung membawakan karya berjudul Fabrication of chitosan-based-membrane for salt removal yg diharapkan ini berguna bagi masyarakat khususnya di daerah pesisir maupun daerah dengan perairan kadar salinitas tinggi untuk mendapatkan air tawar. Tim lain dari Indonesia adalah dari SMA N 1 Palu yang juga berhasil meraih medali perak. Tim tersebut mengangkat tema tentang Gonads Sea Urchin as healthy chips for supporting the children growth yang dikaitkan dengan isu malnutrisi pada anak.