FK

Fredy Kurniawan tidak hentinya berkesperimen dengan instrumen. Kali ini, Fredy, begitu ia akrab disapa, mengembangkan alat untuk mendeteksi keberadaan gelatin babi. Alat yang relatif sederhana tersebut dapat dengan singkat mendeteksi keberadaan gelatin babi, sehingga bisa memberikan informasi terkait halal haram suatu produk. Tidak hanya pada makanan, alat tersebut juga bisa mendeteksi gelatin pada obat-onbatan dan kosmetik.

Biaya pembuatan alat tersebut cukup murah jika dibandingkan dengan alat pendeteksi saat ini. Menurut Fredy, alatnya tersebut dapat dibuat dengan dana sekita 100 juta, padahal alat serupa di pasaran harganya mencapai Rp 1 miliar. Alat yang ditunjukkan bersamaan dengan peresmian Pusat Kajian Halal ITS di Gedung Pascasarjana ITS merupakan alat berbasis sensor Quartz Crystal Microbalance (QCM). Dilansir dari m.halhalal.com, alat tersebut juga berpotensi dibuat ke dalam bentuk yang lebih praktis layaknya alat pemeriksa kadar gula darah. Namun, perlu pengembangan lebih lanjut untuk mewujudkan hal tersebut, khususnya bekerjasama dengan para peneliti di bidang teknik elektronika.

Berotak-atik dengan instrumen memang bukan hal baru lagi bagi Fredy. Doktor lulusan Regensburg University, Jerman sudah acap kali membuat dan mengembangkan berbagai alat dan instrumen. Terkhir, ia membimbing mahasiswa dalam membuat alat penyimpan buah yang diberi nama Harvage (Harvest Package), sebelumnya ada pula Talang Cerdas untuk pemrosesan garam. Kreativitas yang ditunjukkan Dr.rer.nat Fredy Kurniawan ini lah yang seharusnya menjadi contoh dan insiprasi bagi semua. Selamat berkreasi!