Sri Fatmawati tak berhenti mendulang prestasi. Setelah bulan April lalu mendapatkan penghargaan Kartini Award dari salah satu media cetak Surabaya, kembali, saat ini ia meraih penghargaan Early Chemist Award di kongres kimia internasional Pasifik Basin di Honolulu, Hawaii, AS. Kongres tersebut telah digelar sejak tahun 1984 dan dilaksanakan tiap 5 tahun sekali. Pada tahun ini, lebih dari 8.000 makalah dari 71 negara Asia Paifik yang terdaftar. Penghargaan Early Chemist Award sendiri merupakan penghargaan bagi peneliti muda di bidang kimia dan ilmu spektroskopi.
Dalam kongres yang dihelat tanggal 15-20 Desember tersebut, Sri Fatmawati meraih penghargaan bersama 5 peneliti muda lainnya dari seluruh Indonesia. Dikutip dari detik.com,selain Sri Fatmawati, ada pula Ali Khumaeni (Jurusan Fisika universitas Diponegoro), Noviyan Darmawan (Jurusan Kimia IPB), lukman Hakim dan Tasfiyati (Universitas Brawijaya) dan Dave mangindaan (Jurusan Teknik Kimia Universitas Parahiyangan) yang juga mendapatkan penghargaan serupa. Penerima penghargaan dipilih berdasarkan rekam jejak penelitiannya saat ini dan novelty dari penelitian tersebut. Dalam kongres tersebut, Sri Fatmawati menyampaikan makalahnya berupa penggunaan ekstrak bahan alam dari berbagai tumbuhan di Indonesia sebagai bahan obat diabetes di depan para penilai. Membanggakan bukan?!
Semoga prestasi Sri Fatmawati bisa memberi inspirasi bagi kita semua untuk terus berkarya dan berprestasi…!